Jumat, 05 Juni 2009

Olahraga Ringan Turunkan Risiko Pikun

Ada cara mudah untuk memperkecil kemungkinan mengalami pikun (demensia), yaitu melakukan latihan fisik ringan. Demensia merupakan bentuk gangguan kesehatan daya mental kedua yang terbanyak setelah Alzheimer, demikian hasil satu penelitian terkini yang dipublikasikan, Kamis (20/12).

Dalam kelompok 749 orang lansia dengan batasan umur di atas 65 tahun atau lebih, para peneliti Italia menemukan bahwa para lansia yang melakukan kegiatan fisik ketegori ringan, yaitu jalan kaki secara teratur atau melakukan senam ringan, kemungkinan untuk mengalami demensia dalam waktu empat tahun ke depan menjadi kecil.

Bila dibandingkan antara kelompok yang tidak melakukan olahraga ringan secara teratur dengan mereka yang aktif menjalankan program latihan fisik ringan, maka kelompok kedua (kelompok aktif) hanya memiliki risiko 25% untuk mengalami demensia.

Demensia vaskular terjadi karena aliran darah mengalami penyumbatan sehingga mempersempit pembuluh darah yang membawa aliran darah serta oksigen ke otak. Kondisi ini dapat menimbulkan penyumbatan sebagian ataupun penyumbatan hingga total, yaitu stroke.

Dari sejumlah penelitian dan pengamatan menyebutkan bahwa kegiatan yang juga memberikan manfaat bagi kesehatan jantung adalah pola makan yang sehat dan seimbang. Jika dilakukan secara teratur, kedua kebiasaan ini juga berdampak positif bagi proses penuaan pada bagian otak.

Walaupun kebiasaan olahraga ringan tidak memberikan dampak apapun terhadap risiko penyakit Alzheimer, namun temuan itu tidak berarti olahraga tidak memiliki efek sama sekali terhadap risiko Alzheimer, kata Dr Giovanni Ravaglia dari Universitas Rumah Sakit S Orsola-Malpighi di Bologna, Italia.

Penelitian itu menyertakan para lansia yang terlihat tidak mengalami penurunan kemampuan mental pada akhir penelitian.

Para pasien yang ikut serta dalam penelitian diwawancarai dan diamati kegiatan olahraganya, sejarah kesehatannya dan apakah mereka memperlihatkan adanya gejala depresi, yang merupakan salah satu faktor kesehatan yang peting untuk diperhatikan.

Setelah empat tahun berlalu, 86 peserta ditemukan mengalami demensia.

Tim peneliti yang dipimpin Ravaglia menemukan lansia yang aktif melakukan olahraga jalan kaki secara teratur, sedikitnya mengalami penurunan risiko terkena demensia sebesar 73%.

Kelompok yang melakukan kegiatan olahraga bersepeda atau berkebun dan melakukan tugas pekerjaan rumah tangga, misalnya membersihkan rumah, memiliki penurunan resiko terkena demensia sebesar 76%.

Olahraga atau kegiatan fisik juga memberikan manfaat bagi daya fungsi mental untuk sejumlah alasan.

Manfaat itu antara lain meningkatkan kelancaran aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak serta menstimulasi otak untuk melepas senyawa yang membantu terjadinya pembuatan sel-sel baru atau membuat hubungan antara sel-sel tersebut.

Selain itu, kehidupan yang aktif membuat para lansia dengan proses penuaan dirangsang secara mental dan tetap berkehidupan sosial secara aktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar